Sabtu, 04 Agustus 2012

Pondok Kasih


Pondok Kasih #part 1

Hari ini pertama kalinya diadalan Pondok Kasih. Itu perkumpulan rutin anak Kristen sama Katholik di sekolahku. Panitia tahun ini semuanya dari kelas 9. Seru banget hari pertama. Ada beberapa panitia yang ngebuat aku kagum dan nge-fans sama mareka.

Kak Yesi
Dia yang ngiringin nyanyian selama ibadah. Cara mainnya itu lho, sumpah keren. Kak Yesi ngiringin pujian dibantu pak Amos, guru agama kami. Balik ke Kak Yesi. Jujur, aku kagum sama kakak satu ini. Bisa main gitar,biola,pianika,dll. Pemusik gereja juga. Aduh, so perfect. Kak Yesi juga orangnya baik, ramah, dan setau ku, dia pinter. Kece baudzzzz..

Kak Bagus
Orangnya humoris. Duduk disampingnya pak Osman. Tau beberapa sejarah agama. Pinter, berprestasi, dan nggak narsis. Kak Bagus ini, baiiiikkkkk buanget. Sabar pula. Kak Bagus peganga bagian IT, atau pengatur LCD lah pokoknya. Orangnya juga ramah sama adek kelas.

Kak Raden
Kakak yang ini, alimmmm buangettt. Dia anak pertama yang mau kesaksian di depan kami semua. Orangnya pinter. Walaupun agak jahat, tapi jahatnya kak Raden itu bijaksana. Dia sebagai pemimpin pujian di ibdah ini.

Pond           Pondok Kasih #part 2

Hari ini Pondok Kasih hari ke-2. Kami semua nggak selengkap hari pertama. Ada beberapa yang nggak dateng, males mungkin. Tapi, buat yang nggak dateng hari kedua pasti nyesel. Nggak kebagian nobar sama yang lain. Film yang diputer seru banget. Waktu liat film, aku, mrs. E, mrs.D, mr R, sama mr B malah ketawa-ketawa dipojok. Untung adek kelas nggak liat. Waktu filmnya mulai adegan yang nangis-nangis gitu, ada adek kelas yang nangis, cowok pula. Aku jadi ikutan terharu. Tapi nggak jadi ikutan nangis, soalnya adek kelasnya unyu-unyu gitu. Tembem. *kayak aku* hehehehe


2 komentar:

  1. Iya Han.. Aku liat film mau nangis sampe gak jadi terus gara gara digarai Mas Raden, Goldy ngomong ceplas ceplos, sama lihat mukanyay Adek ituu...
    Mr B itu mas Bagus ta Han??? Emangnya ikut guyon???

    BalasHapus
  2. yang waktu pondok kasih pertama, yang sama pak osman. Aku salah taruh cerita :D

    BalasHapus