Ketika cinta itu tubuh diantara kita, kita merasakan suatu
kebahagiaan yang sangat luar biasa.
Tapi, ketika cinta itu mulai saling menyakiti, kita bergeming bahkan menangis.
Mungkin awalnya hanya suatu pertengkaran kecil.
Atau mungkin itu hanya sebuah kerikil tak berarti besar.
Dan ketika amarah mulai datang bersama bentakan.
Hanya air mata yang sanggup terurai diantara hembusan udara
Lalu,ketika maaf sudah terucap, semua melupakan yang lalu.
Tapi,…
ketika cinta lagi-lagi datang dengan amarah, akan kah kau memberi maaf?
ya,pasti. Karna Tuhan tak ingin umatnya bermusuhan.
Ketika sikap dingin,egois,dan kekanak-kanakan datang menyapa,
hanya tetesan bening pilu yang keluar basahi kalbu.
Akan kah kau masih mau memaafkannya?
Ya, karna Tuhan mencintai umatnya yang pemaaf.
Mungkin awalnya hanya suatu pertengkaran kecil.
Atau mungkin itu hanya sebuah kerikil tak berarti besar.
Dan ketika amarah mulai datang bersama bentakan.
Hanya air mata yang sanggup terurai diantara hembusan udara
Lalu,ketika maaf sudah terucap, semua melupakan yang lalu.
Tapi,…
ketika cinta lagi-lagi datang dengan amarah, akan kah kau memberi maaf?
ya,pasti. Karna Tuhan tak ingin umatnya bermusuhan.
Ketika sikap dingin,egois,dan kekanak-kanakan datang menyapa,
hanya tetesan bening pilu yang keluar basahi kalbu.
Akan kah kau masih mau memaafkannya?
Ya, karna Tuhan mencintai umatnya yang pemaaf.
Tapi,…
ketika cinta yang selama ini kau jaga dan kau pertahankan
tiba-tiba memintamu pergi?
akankah kau pergi?
padahal selama ini kau telah memaafkan segala yang cintamu perbuat?
ya, pasti ku kan pergi, karna Tuhan ingin umatnya tidak saling menyakiti.
Karna hanya dengan ku pergi, hidupmu lebih bahagia J L
ketika cinta yang selama ini kau jaga dan kau pertahankan
tiba-tiba memintamu pergi?
akankah kau pergi?
padahal selama ini kau telah memaafkan segala yang cintamu perbuat?
ya, pasti ku kan pergi, karna Tuhan ingin umatnya tidak saling menyakiti.
Karna hanya dengan ku pergi, hidupmu lebih bahagia J L