Minggu, 13 Januari 2013

Kelompok 2

beberapa hari yang lalu, waktu palajaran BTQ, aku curhat-curhat sm temen satu kelompok,
berikut ada percakapan yang cukup nyesek

Erika : Han, beda umur mu sama pras berapa tahun?
Aku : cuma beda 1 bulan -___-
hening
Aku : Mei besok aku udah 15 tahun lho :D
Erika : lho iya ta Han?
Aku : iya dong
Erika : beda setahun sama aku dong bentar lagi :D
Aku : oh, iya -___-
Erika : he, mei besok Hana wes 15 tahun lho *ngomong ke satu kelompok*
Dehanna : lho iya ta Han?
Aku : iya -___-
Erika : beda setahun sama aku :D
Nisa : beda dua tahun sama aku malah
Aku : "Tenang, sebagai cece yang baik, aku akan menjaga kalian adek-adek ku" *suara bijak muncul*

Rabu, 02 Januari 2013

Negaraku = Hidupku


Indonesia mempunyai berbagai kesalahan dalam penerapan UU atau berbagai peraturan lainnya dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Hal yang sangat nyata terlihat oleh mata kita adalah, semakin berjamurnya para pengemis/pengamen jalanan. Baik itu usia balita,anak-anak,remaja,dewasa, bahkan manula pun ada.  Oleh karna itu, pemerintah menghimbau setiap masyarakatnya agar tidak memberi uang pada pengemis/pengamen jalanan. Akibat jika kita terlampau sering memberi pada pengemis/pengamen yakni :
·         Para pengemis/pangamen jalanan itu akan merasa dimanjakan karna adanya penghasilan yang didapat dari pekerjaan itu, maka sebagiannya menjadikan mengamen/mengemis adalah pekerjaan tetap mereka.
·         Semakin berjamurnya pengamen dan pengemis di jalanan
·         Pemandangan jalan kota terutama jalan raya besar menjadi kotor

Jika sudah terlapau banyak jumlah pengemis/pengamen seperti saat ini, maka yang akan terjadi adalah :
·         Semakin kotornya lingkungan  
·         Semakin banyak anak-anak/balita yang mengalami kekerasan pada masa dini.
·         Banyak pergaulan bebas yang dapat merusak moral bangsa
·         Semakin menambah banyak beban yang ditanggung pemerintah.

Cara pemerintah mengatasi pengemis/pengamen :
·         Menempatkan para pengemis/pengamen balita dan anak-anak pada panti yang tepat dan atau membawa ke LSM yang tepat
·         Bagi pengemis/pengamen remaja, bisa diberi arahan secara perlahan terlebih dahulu. Dan memberikan mereka biaya sekolah/meringankan biaya sekolahnya
·         Bagi pengemis/pengamen dewasa, bisa dibawa ke LSM u/ diberi pelajaran keterampilan atau diberi wawasan untuk membangun usaha kecil yang sederhana dan menggunakan modal sedikit. (bisa dengan bantuan koperasi)
·         Bagi pengemis usia manula, dapat ditempatkan pada panti jompo terdekat atau dikembalikan pada keluarga masing-masing.
Jika pemerintah sudah memberikan berbagai fasilitas yang cukup, kita sebagai warga Negara Indonesia hendaknya memanfaatkan fasilitas tersebut dengan baik dalam hal positif. Sebagai generasi muda, hendaknya kita mempunyai semangat tinggi untuk menjadikan Negara Indonesia sebagai republik yang maju dengan kemampuan terdasar dan terkecil apapun yang kita miliki.
Kita terkadang memang merasa iba pada mereka-mereka yang ada di jalanan. Itu memang hal yang  wajar bagi kita umat manusia yang memiliki cinta kasih. Jangan hanya memikirkan sisi negative dalam hidup kalian yang masih muda. Karna pemikiran negative akan dapat membuat kita selalu mengeluh dan tidak bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Serta membuat kita menjadi manusia yang gampang putus asa dan tidak berproduktif.  Tuhan mengajarkan bahwa “lebih baik memberi daripada menerima”. Kenapa kita tidak mencoba berusaha memberi dari kekurangan yang ada demi memajukan kehidupan dimasa depan? Untuk para generasi muda yang membaca artikel ini, coba renungkan baik-baik, apa yang seharusnya kalian perbuat!

#tulisan diatas murni pemikiran saya sendiri tanpa copas sedikit pun.