Rabu, 30 Mei 2012

Kenapa Harus Dia? Kenapa Semua Terjadi Begitu Cepat?


Part 1

Kring….kring….kring….
“ Flor!!!! Jam kamu bunyi tuh, cepet bangun ntar kamu telat lho masuk sekolahnya.!!!! “ begitulah suara Kak Nadin yang sangat lantang dan dapat membuat orang yang mendengarnya mudah terkena serangan jantung dan tuli . Bagi Kak Nadin, berteriak adalah cara yang sangat ampuh untuk membangunkanku dipagi hari

“ Aduh, nih orang kok bisa-bisanya sih teriak-teriak setiap hari, nggak capek apa. “ begitulah keluhku kalau Kak Nadin sudah berteriak pagi-pagi. Padahal aku sudah memperingatkannya agar dia berhenti berteriak, dengan cara halus pun sebenarnya aku juga sudah bisa bangun kok. Yah, tapi begitulah kakakku. Dia tidak mendengarkan saranku.

“ Flor !!!! Kamu dengar kakak nggak sih,?? Cepetan turun, kamu mau berangkat barengan sama kakak apa nggak sih???? Kakak udah telat nih !!!! “
“ Iya Kak !!!! sebentar lagi juga aku turun kok. Nggak usah teriak-teriak kale Kak, aku juga udah denger kok. “
   Beginilah kegiatan pagiku dan kakakku, kami selalu berdebat dipagi hari. Tapi, jika rutinitas ini terlewatkan, rasanya kehidupanku membosankan sekali. Oh ya, kenalkan, aku Florence Kartika , aku tinggal dengan kakakku yang bernama Nadin Parkin. Kami sebenarnya berasal dari Surakarta, tapi, karena kedua orang tua kami tidak mempunyai cukup biaya, maka kami dititipkan oleh kedua orang tua kami dirumah saudara kami yang berada di Surabaya. Tapi, kami hanya tinggal di rumah saudara kami selama 1 tahun saja. Karena Kak Nadin sudah lulus kuliah dan mempunyai pekerjaan baru , maka kami memutuskan untuk pindah ketempat lain.
   Ditempat inilah kami tinggal sekarang. Kami tanggal di sebuah rumah kontrakan yang terletak tidak begitu jauh dari pusat kota. Rumah ini memang tidak terlalu besar, tapi, untuk aku dan kakakku saja, ini sudah cukup luas. Kami sudah menghabiskan waktu selama kurang lebih 2 tahun lamanya tinggal ditempat ini. Dengan uang kerja keras kakakkulah juga sekarang aku memenuhi kebutuhan hidup. Sebenarnya aku ingin membantu Kak Nadin mencari uang, tapi Kak Nadin tidak mengijinkan aku berkerja. Kata Kak Nadin, lebih baik aku sekolah dengan benar dan lulus dengan hasil yang bagus agar bisa menjadi orang yang sukses. Kak Nadin punya banyak harapan pada masa depanku, jadi aku selalu mengerjakan semua tugas sekolahku dengan cepat,sigap.dan yang pasti dengan jawaban yang paling akurat.
“ Kamu kok lama banget sih Flor ??? Kakak kan udah telat. Kamu kok masih sempet-sempetnya dandan ???? Ini lagi, ngapain kamu pakai pita banyak gini sih ??? “ kata Kak Nadin yang heran dengan rambutku yang aku pitai banyak warna.
“ Udah deh, Kak Nadin nggak usah protes lagi. Ntar aku juga telat lagi sekolahnya. “
“ Oke deh. Tapi kamu lucu juga kok, persis banget sama badut yang dilampu merah. “
“ Makasih ya atas pujiannya, tapi ini nggak lucu Kak !!!! “ kataku sewot karena sesudah itu Kak Nadin menertawakaku.
“ Ya udah deh, sekarang kamu minum dulu susunya, ntar kan disekolah pasti kamu dihukum karena telat. Jadi, sekarang kamu ngisi stamina dulu aja. “
“ Huh, kakak nih, bisanya cuma ngeledekin aja deh, ati-ati lho ucapan adalah doa. “ kataku kesal karena Kak Nadin terus saja menertawakanku.


Sesampainya di sekolah………….
   “ Huh, Kak Nadih tuh bisanya cuma ngeledekin. Nyebelin banget sih tuh orang.” Gerutuku dalam hati. 
“ HEH KAMU !!!! “ teriak salah satu panitia MOS sambil menatap tajam dan menunjukku.
“ Saya kak ?? “
“ Iya, kamu. Siapa nama kamu ??!!!! “
“ Saya Florence kak. Ada apa ya kak ??? “
“ Siapa yang nyuruh kamu duduk ??? Saya kan tadi hukum kamu berdiri satu kaki ??!! “ kata kakak panitia dengan suara membentak. 
“ Saya duduk karena tadi kakak yang ngasih pengumuman nyuruh semua siswa duduk kak. “
“ Tapi, saya kan nggak nyuruh kamu duduk ??? Yang berhak kasih kamu ijin duduk itu cuma saya, bukan panitia yang lainnya. Sekarang hukuman kamu saya tambah.!!!! “
“ Tapi kak saya kan…. “
“ Nggak ada tapi-tapian. Sekarang kamu berdiri satu kaki dekat tiang bendera dan beri hormat pada tiang bendera. CEPET !!!! “
“ Iya kak. “ jawabku lemas.
   Aku bingung, kenapa dari banyak siswa baru di sekolah ini, hanya aku yang hukumannya paling berat dan yang paling lama?? Kenapa nggak ada keadilan ditempat ini ??? Padahalkan nggak hanya aku yang telat masuk, banyak juga kok anak lain yang telat masuk ??? Begitulah gerutuanku dalam hati sambil menjalani hukuman yang super berat ini. Aku sebenarnya nggak kuat lagi berdiri dibawah sinar matahari yang sangat panas ini. Tapi, kalau aku komentar lagi, nanti hukumanku ditambah sama kakak itu lagi, jadi aku hanya diam saja. Saat semuanya istirahat, kakak panitia yang menhukumku tadi belum juga menghapus hukumannya. Huh !!!.. aku lelah sekali.
“ Kamu nggak istirahat ya ?? “ tanya seorang anak yang lewat dan meghampiriku.
“ Iya nih, kakak panitia yang tadi belum ngasih ijin istirahat juga. “
“ Oh, gitu. Kamu pasti haus kan ?? Nih aku ada minum, masih baru kok. “ kata anak itu lagi sambil menyodorkan minumannya.
“ Nggak usah deh, makasih banyak. “ jawabku sambil mengembalikan manum anak itu. Sesaat setelah mengembalikan minum anak itu, tiba-tiba kepalaku pusing sekali, dan akhirnya sekelilingku berubah gelap.
****
 15 menit kemudian…
“ Akhirnya kamu sadar juga. “ kalimat tanda kelegaan keluar dari seseorang yang ada disampingku ketika aku sadar.
“ Kamu kan anak yang ngasih aku minum tadi kan ??? Kok kamu… ??? “
“ Iya, tadi waktu kita lagi ngobrol tiba-tiba aja kamu pingsan, terus kamu dibawa ke UKS sama anak-anak yang lain. Tapi kakak panitianya belum tau kok, mereka lagi ada rapat dadakan, jadi mereka belum dikasih tau. Kamu tenang aja . “
“ Oh jadi gitu. Eh, nama kamu siapa ya ??? Kita tadi belum kenalan kan ?? “ kataku sambil mengulurkan tangan.
“ Aku Topan. Kamu namanya siapa ?? “
“ Aku Florence. “
 “ Oh, Florence toh. “

   Perbincangan kami pun terus belanjut sampai bel berkumpul yang dibunyikan panitia berbunyi. Aku segera bangkit dari tempat tidur yang ada di UKS dan bergegas berkumpul di halaman sekolah bersama siswa-siswa lainnya. Saat aku dan Kurniawan datang, hampir dari semua siswa baru sudah berkumpul. Beberapa detik kemudian aku melihat sekelilingku untuk mencari barisanku tadi, sebelum insiden pingsan yang ku alami terjadi.
“ Pan, barisan yang tadi ada diujung barat ke mana semua ya ??? Kok nggak ada sih ??? “ tanyaku pada Topan, setelah aku mencari barisanku dan ternyata tidak ada ditempat semula.   
“ Lho, aku juga nggak tau??? Kan tadi aku nemenin kamu di ruang UKS ?? “
“ Duh, gimana nih Pan ??? Bisa kena hukum lagi aku, kamu udah memuin barisan kamu apa belom ??? “ tanyaku khawatir.
“ Barisan aku masih ditempat semula kok. Kamu emang tadi satu barisan sama anak yang mana??? “
“ Nah, itu dia masalahnya. Aku nggak inget satu pun anak yang satu barisan sama aku. Soalnya, tadi waktu aku mau duduk, aku udah ketahuan telat sama kakak panitianya. Jadi, aku nggak sempet lihat anak-anaknya satu persatu deh. “
“ Kalau gitu masalahnya sih, kamu mending tanya aja sama panitianya. “
“ Ya udah deh, aku tanya aja sama panitianya. Doa’in aku ya supaya nggak dapet hukuman lagi. “
“ Iya aku doa’in kok, tapi aku nggak bisa nganterin kamu ke panitia, aku harus balik ke barisanku. Nggak apa kan kamu tanya sendiri ?? “
“ Iya deh nggak apa. Kamu balik aja duluan, ntar kamu malah kena hukuman juga lagi. “
“ Okey, take care ya. “ kata Kurniawan sambil berjalan meninggalkanku.


Saat di pos panitia…..
“ Ehm.., permisi kak. Saya mau tanya barisan saya dimana ya kak ?? “ tanyaku sok lugu.
“ Kamu ini gimana sih, tadi waktu pertama masuk kan saya sudah mengumumkan barisan sesuai kelas masing-masing ??? Kamu nggak dengerin saya ya tadi !!!! “ jawab seorang panitia dengan logat sok jahat.
“ Maaf kak, tadi sewaktu kakak mengumumkan, saya sedang menjalani hukuman, jadi saya nggak sempat dengerin kakak. “
“ Hahaha… kamu ini mau bohongin saya ya, ??? Saat saya mengumumkan, semua siswa udah duduk rapi didepan saya. Jadi, nggak ada satu pun siswa yang nggak tau letak barisan mereka. “
“ Tapi tadi saya…. “ kalimatku terhenti, ketika salah seorang panitia yang tadi memberiku hukuman datang.
“ Dia nggak bohong kok. Tadi, waktu dia mau ke barisannya, aku langsung manggil tuh anak terus aku kasih hukuman. Jadi dia beneran nggak tau barisannya. “ akhirnya seorang panitia yang tadi menghukumku bersuara juga.
“ Oh jadi kamu Dim, yang ngasih hukuman. Pantes aja aku nggak tau kalau dia dihukum. Ya udah deh, sekarang kamu ikut aku.Aku  tunjukkan barisan kamu. “ ajak seorang panitia yang tadi tidak mempercayai aku.
“ Iya kak. Permisi. “ jawabku sambil membungkukkan punggung sedikit  pada panitia yang lain.
“ Nama kamu siapa?? “ tanya kakak panitia yang mengantarkanku .
“ Nama saya, Florence Kartika. “ jawabku
“ Ehm,, jadi kamu anak yang dapet beasiswa itu. Kamu di barisan yang paling ujung sebelah timur. “ jelas kakak panitianya, sambil menunjuk ke barisan yang sangat jauh letaknya.
“ Oh, makasih ya kakak. Maaf kalau ngerepotin. “
“ Itu udah jadi tugas aku kok. Kamu cepat duduk berkumpul dengan barisan kamu. Sebentar lagi ada instruksi. “ jawabnya sok jahat.

Saat semua sudah berkumpul dihalaman sekolah........
“ Ehm, nama kamu siapa ?? “ tanya seorang siswi yang mengajakku berkenalan.
“ Oh, nama aku Florence, tapi biasa dipanggil Flor, Kalau kamu?? “ tanyaku balik.
“ Aku Dian, biasa dipanggil Di. Kamu anak yang tadi pingsan waktu ngejalanin hukuman kan ??? “
“ Iya,.? “
“ Hai, nama kalian sapa ?? “ tanya siswi lain yang berbaris dibelakangku.
“ Aku Florence, biasa dipanggil Flor. “
“ Aku Dian, biasa dipanggil Di. Kalau kalian ??? “
“ Aku Nyoaman. “ jawab anak berambut setengah keriting.
“ Aku Lauren. “
   Baru saja kami selesai berkenalan, tiba-tiba semua panitia MOS sudah berdiri didepan semua siswa dan siswi. Padahal belum sempat aku,Dian,Nyoman,dan Lauren berbicang-bincang lama, mereka sudah siap memberi instruksi saja.Mereka itu memang menjengkelkan. Gerutuku dalam hati.
“ Kalian semua akan mendapat tugas masing-masing, jadi sekarang kalian semua masuk ke kelas kalian masing-masing. Nanti akan ada seorang panitia yang datang ke kelas kalian. “
“ Iya Kak.!!! “ seru semua siswa baru.

Saat di dalam kelas……..
“ Dengarkan saya !!! Awas kalau sampai ada yang tidak mendengarkan !!!! “ seru seorang panitia yang masuk ke kelasku. “ Besok, kalian semua diwajibkan membawa makanan dari rumah masing-masing dengan menu yang akan saya bacakan. Menu untuk makanan besok adalah, untuk sisi putrid mebawa kepala ayam dan ikan asin. Sementara siswa putra membawa telor mata sapi dengan nasi berbentuk beruang. Untuk putra, telor mata sapi harus pas, kuning telor harus ditengah.!!!! Mengerti kalian !!!! “ lanjutnya.
“ Mengerti Kak !!!! “ jawab para siswa nggak kalah jahat dari senior kami.
“ Dan, jangan lupa kalian membawa potongan kardus dan rumput jepang atau tali raffia. Kalau ada yang tidak membawa,, kalian akan mendapat hukuman yang sangat berat. Mengerti !!!!! “
“ Iya Kak !!!! “
“ Sekarang kalian semua boleh pulang. Selamat siang “
“ Siang Kak !!! “ seruku.
   Begitulah akhir dari hariku ini, hari dimana aku menjalani MOS yang sangat berat. ‘Huh, akhirnya selesai juga’. Gerutuku dalam hati. Hari ini memang hari yang sangat menjengkelkan. Hal yang paling aku benci, adalah hari pertama masuk sekolah. Karena, menurutku itu adalah hari penindasan bagi murid baru. Hukuman bertebarab disana-sini. Semoga hari esok aku nggak telat lagi dan nggak ngejalanin hikiman ekstra seperti hari ini lagi, Amin. Begitulah doa yang bisa kupanjatkan sekarang.   

Sesampainya aku di rumah……..
“ Huh, akhirnya sampai rumah juga. Hari apa sih ini. Kok dari tadi pagi sampai sekarang aku kena sial terus. Udah di sekolah banyak kena hukuman, sekarang sampai rumah malah harus ngerjain tugas dari Kak Nadin yang tadi pagi lagi. Pasti capek banget deh. “
   Sepulang dari sekolah aku langsung melakukan tugas sehari-hariku. Yaitu, membereskan rumah, membuat makan siang, menyiapkan makan malam, mencuci pakaian, dan yang pasti mencuci piring yang sudah dipakai sarapan tapi belum sempat di cuci. Pekerjaan itu sebenarnya cukup berat bagi aku, tapi, kalau sepulang kerja Kak Nadin masih harus melakukan semua itu, wah nggak kebayang deh betapa lelahnya kakakku itu. Aku sebenarnya nggak tega melihat kakakku bekerja sampai larut malam hanya untuk mencari uang yang sebagian besar untuk keperluanku. Tapi, mau bagaimana lagi, itulah hal yang harus kami jalani.
TOK…TOK…TOK…
Tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu. Sebelumnya nggak ada bahkan jarang sekali ada orang yang berkunjung ke rumah ini siang-siang begini. Aku mulai was-was. Apa mungkin ada orang yang mau merampok atau menipu kami ?? Tanyaku dalam hati.
“ Maaf, anda siapa ya ?? “ tanyaku sebelum membukakan pintu bagi sang tamu dari dalam rumah.
“ Saya pengantar surat. “ jawab seseorang yang ada diluar rumah.
   Hah?? Pengantar surat?? Memangnya masih ada orang yang mau mengirimkan surat pada aku atau Kak Nadin ??? tanyaku pada diri sendiri. “ Oh, tunggu sebentar ya .!! “ teriakku dari dalam rumah. Beberapa menit kemudian, aku segera membukakan pintu .
“ Apa benar ini rumah dari saudari Nadin ?? “ tanya tukang pos begitu aku membuka pintu.
“ Iya benar ini rumahnya, ada apa ya ?? “ tanyaku pada tukang pos itu.
“ Ini ada surat untuk beliau. Tolong tanda tangan di tanda terimanya, ya . “ pinta si tukang pos itu padaku.
“ Oh, iya mas. Tanda tangan dimana ?? “ tanyaku sambil mengambil surut itu dari tangan tukang pos itu.
“ Disini mbak. “ jawab si tukang pos itu sanbil menunjukkan letak pemberian tanda tangan.
“ Ini mas. Makasih ya. “ ujarku setelah selesai member tanda tangan dan mengenbalikan pulpen tukang pos itu.
“ Iya mbak sama-sama. Permisi. “ kata tukang pos itu undur diri.
   Setelah aku menutup pintu, aku mulai bertanya-tanya, ‘surat dari siapa ya?? Kok tumben Kak Nadin dapat kiriman surat?? ‘ Hah, sudahlah, masih banyak pekerjaan yang belum selesai. Lebih baik aku menyelesaikan tugasku dulu, baru aku memikirkan surat itu.
****
jam delapan malam di rumah Florence….
“ Flor, kakak pulang.!! Lho kok rumahnya sepi banget ya?? Kemana Florence?? “ tanya Kak Nadin pada dirinya sendiri saat sampai di rumah dan melihat rumah yang sangat sepi. “ Flor,!!! Kamu dimana??? Flor!!! “ teriaknya lagi memanggil-manggil Florence. ‘Dimana itu anak ya?? Kok ngagk ada dirumah sih, udah malam gini masih keluyuran aja. Nggak ada pesan apa-apa lagi, paling nggak kan dia nempelin memo dikulkas.’ gerutu Kak Nadin dalam hati.
   Aku memang sedang nggak ada di rumah, tau nggak aku dimana?? Aku sekarang lagi ada di pasar dekat rumah. Aku lupa menyiapkan barang-barang yang akan dibawa besok saat MOS hari kedua.Itulah sebabnya malam-malam begini aku masih ada di pasar. Aku sebenarnya udah ada niat menyiapkan semuanya sepulang sekolah. Tapi, berhubung ada banyak tugas, aku jadi lupa menyiapkan  semuanya. Belum lagi aku harus memasaknya dulu sepulang dari pasar. Aku paling benci sama hal-hal yang berhubungan dengan ayam, apalagi makan kepala ayam, ih, jijik banget aku. Bukannya apa-apa sih, tapi aku punya kenangan khusus sama hewan bernama ayam. Waktu umurku masih tiga tahun, aku pernah nyaris saja kepatok ayam. Untung saja kakek cepat-cepat menggendongku, kalau tidak,, sekarang aku nggak bisa ada di dunia ini lagi deh, dan semua itu karena ayam!!! Itu penyebab utamaku nggak suka sama yang namanya ayam. ( dendam masa lalu. ) 
   Saat aku sampai di rumah, “ Lho kok pintunya dikunci sih, harusnya kan Kak Nadin udah pulang?? “ tanyaku bingung pada diri sendiri karena melihat pintu yang masih terkunci, padahalkan seharusnya Kak Nadin sudah pulang. Kulihat kunci yang kutinggalkan dibawah pot tanaman, “ Lho kok kuncinya nggak ada?? “ sekarang aku mulai panik. Aku ketuk pintu sekeras mungkin dengan semua tenagaku.
“ Iya, sebentar!!!!!! “ teriak Kak Nadin dari dalam rumah. Ternyata Kak Nadin sudah pulang. Bukan apa-apa sih, tapi tadi aku sempat berpikir bahwa rumah kami di masuki maling dan si maling mengunci pintunya dari dalam rumah. Aku jadi semakin panik, saat aku berpikir ada yang membunuh kakakku didalam rumah. Hah, aku bingung sekali, untung saja Kak Nadin cepat berteriak, kalau tidak, aku pasti sudah berteriak minta tolong pada warga, padahal tidak terjadi apa-apa di rumah kami. Begitu pintu rumah terbuka, Kak Nadin langsung mencercaku dengan berbagai pertanyaan yang aneh-aneh. “ Kamu ini dari mana aja saih, kok malam-malam begini kamu baru pulang. Kamu nggak macam-macam kan diluar sana malam-malam begini??? “
“ Ya ampun Kak, kakak kok mikirnya yang macam-macam gitu sih, aku nih anak baik-baik kok. Nggak ngelakuin apa pun diluar, orang aku tadi dari pasar kok. “ jawabku nggak kalah heboh.
“ Dari pasar??? Ngapain kamu ke pasar malam-malam gini??? Kenapa nggak ke pasar tadi siang aja sih??? “ jawab Kak Nadin dengan nada setengah heran karena tidak percya aku ke pasar malam-malam.
“ Aku tadi siang tuh lupa belum beli barang buat dibawa besok, jadi aaku ke pasar malam-malam deh. Kak aku udah boleh masuk rumahkan??? Diluar dingin nih kakak. Pliss !!! “ jawabku memelas.
“ iya deh, sekarang kamu boleh masuk rumah. “ jawab kakak Nadin lagi.
   Setelah didalam rumah, aku menanyakan hal yang ganjal tadi sewaktu pulang sekolah. “ Kak, udah baca belum surat yang ada di meja makan??? “ aku memang sengaja meletakkannya diatas meja makan agar mudah dilihat.
“ Surat?? Kok tumben ada orang yang mau ngirim surat ke kita?? Kamu nggak buat salah apa-apa kan di sekolah??? Karena bisa aja itu surat panggilan dari sekolah buat kakak?? “ jawab Kak Nadin sekenanya.
“ Nggak lah, kan aku baru masuk sekolah hari ini, masak aku udah bikin salah. Nggak mungkin Kak.!! ‘ jawabku dengan nada lebih tinggi.
“ Wahahahaha.. Kak Nadin cuma bercanda kok, just kidding Flor. Nggak usah marah-marah lagi deh, mending kita baca bareng surat itu. Gimana?? Setuju nggak?? ”
“ Boleh deh, aku juga udah nggak sabar pingin tau apa isi suratnya, jangan-jangan surat terror bom lagi, kaya yang aku liat di TV tadi siang. “ kataku sok penakut. Tapi asli karakterku emang penakut.
“ Ya udah, cepet ambil suratnya diatas meja??? Kok kamu malah duduk??? Kamu mau nyuruh kakak yang ngambil suratnya?? “
“ Aduh Kak, aku nih baru pulang dari pasar, jalan kaki pula. Kakak aja deh yang ngambil males nih. Ayo dong kak.. “
“ Iya deh, kakak buka sekarang ya. Sekalian. “ kata kakakku sambil membuka amplop surat dan duduk disampingku.
“ Dari sapa kak suratnya?? “ tanyaku sesaat setelah Kak Nadin membuka amplop dan membaca nama si pengirim surat.
“ Cuma kiriman dari kantor pusat yang nugasin kakak tugas ke jogja. Gimana nih??? “ khawatir.
“ Maksud kakak?? Ya nggak gimana-gimana lah?? Emang mau gimana lagi?? “ bingung
“ Kamu nggak apa kalo kakak tinggal di rumah sendirian?? Kakak tugasnya satu minggu doang kok. “
“ Nggak apa kok. Kakak tugas aja, aku yang jagain rumahnya. “ meyakinkan. “ Emang mau berangkat hari apa?? “
“ Disuratnya sih ditulis tanggal 20 Juli 2010. Berarti masih ada waktu sekitar empat hari lagi. “
“ Ya udah, kakak siap-siap aja. Ntar urusan rumah biar aku aja yang ngurusin. “ sok memastikan.
“ Ya udah deh, besok kakak mau klarifikasi sama atasan kakak dulu. Sekarang kamu tidur aja deh, udah malem gini juga. “
“ Iya kak.  Aku ke kamar duluan ya, met malem. “
“ Met malem. “

Keesokan harinya di sekolah……
   Begitu sampai di gerbang sekolah, Topan sudah berdiri didepan gerbang dekat pos satpam. Dia sepertiya sedang menunggu temannya. Jujur, sermenjak kejadian aku kehilangan barisan di hari pertama MOS, aku sudah nggak ada felling sama yang namanya Topan, aku punya anggapan bahwa dia takut ngadepin kakak-kakak kelas dan panitianya, jadi dia alasan balik ke barisannya duluan. Awalnya aku sebel banget sama dia, sampai sekarang aja aku masih nganggap dia itu pengecut kelas eksklusif. Aku nggak suka banget caranya dia ngomong. Untung aja aku nggak satu kelas sama dia. Topan itu orang yang paling sok perhatian sama cewek. Aku nggak suka cara dia mainin cewek sekenanya, dia sok ganteng dansok pahlawan banget. Waktu aku jalan ngelewatin dia, tiba-tiba aja, “ Flor aku mau ngomong sama kamu.! “ kalimat itu yang dikeluarkan Topan dari mulutnya dan tangannya memegang tanganku erat sekali sampai aku merasakan sakitnya genggaman itu saat aku berjalan melewatinya.
“ Aduh,.!! sakit tau. Lepasin aku. Aku mau masuk nih. Kalo mau ngomong ntar aja pulang sekolah. Kalo sekarang aku nggak bisa. Aku buru-buru banget, ada hukuman yang belum selesai nih. “ jawabku ketus dan setelah aku selesai bicara, Topan langsung melepaskan genggamannya yang sangat menyakitkan itu dan membiarkan aku masuk.
  Saat penghukuman berlangsung, Topan terus saja memandangku dengan sinis. Aku bingung?? Harusnya kan yang melihatnya sinis aku, bukan dia yang melihatku sinis. Setiap aku dijadikan bahan tertawaan, dia seperti marah sekali, padahal aku dan yang lain termasuk panitia tertawa terbahak-bahak.  Disaat semua makan siang, dia hanya diam sambil memandangku sinis, aku nggak suka banget sama gaya pandangnya itu, rasanya kaya aku nih teroris yang lagi diincar sama polisi aja. Sampai akhirnya, “ Topan, kamu mau temenin aku ke perpus nggak?? “ ajak seorang teman wanitanya. Aku sangat berharap kalo dia mau pergi dari hadapanku.
“ Maaf ya, aku lagi ada kerjaan, jadi nggak bisa nemenin kamu. “ jawab Topan.
“ Kerjaan???Perasaan kamu dari tadi cuma ngelamun aja disini?? “
“Iya, mending sekarang kamu pergi aja deh ganggu tau. “ jawabnya sok ganteng.
 “ Oh, sory deh kalo aku ganggu kamu. “ jawab si cewek sambil meninggalkan Topan.
   Sasaat setelah menolak ajakan temannya sepertinya Topan kembali menatapku sinis. Tapi mungkin sekarang dia sedang kelimpungan mencari aku, karena sebelum Topan selesai berbicara dengan temannya, aku langsung kabur dari tatapan sinisnya itu. Aku pergi sejauh mungkin paling tidak sampai istirahat selesai. Aku pergi ketempat yang nggak mungkin bisa dijangkau sama Topan. Kalian tau nggak aku ada dimana?? Aku sekarang lagi ngumpet di toilet cewek. Hahahaha, kalo di toilet cewek pasti aman, soalnya, anak cowok kan nggak boleh masuk. 
    Sayangnya, jam istirahat yang tersisa hanya tinggal beberapa menit aja. Baru aja sekitar 15 menit lalu aku menghilang dari tatapan sinis itu, sekarang bel tanda istirahat selesai sudah berbunyi dan itu artinya aku harus berhadapan sama mata tajamnya Topan lagi.
“ SEKARANG KALIAN BERBARIS SESUAI DENGAN REGU YANG SUDAH DIBENTUK PADA HARI SENIN !!!!! “ teriak salah satu panitia dari podium.
   Kami langsung mengatur barisan kami masing-masing. Dan kesialan mulai datang bertubi-tubi padaku. Kalian masih ingatkan sama panitia OSIS  yang menghukum aku pada harin pertama kemarin?? Dial ah orang yang menjadi pembina reguku. Betapa jangkelnya aku pada orang itu. Ternyata namanya cowok itu Dimas Anggada, dia ketua OSIS di SMA Pelita. Dia itu orang yang terkenal karena prestasi dan kebaikannya. Tapi aku sama sekali nggak ngerasain kalo dia itu baek. Dia malah jahat banget sama aku, dia sombong banget sama aku. Pokoknya tingkahnya itu nyebelin banget.
“ Kalian semua pasti udah kenal sama Pembina masing-masing kan ?? “ seru salah satu panitia dari atas podium.
“ SUDAH !!! “ jawab para siswa.
“ Bagus, kalian harus mengingat wajah Pembina kalian masing-masing. Karena merekalah yang akan membina kalian pada saat perkemahan penutupan MOS yang akan diselenggarakan besok. “ jawab panitia yang lain.
‘ Hah, besok??? Tapi kan Kak Nadin besok ada persiapan tugas ke Jogja?? Aku harus bilang apa ke Kak Nadin??? ‘ gerutuku dalam hati. Aku sebenarnya nggak tahu gimana kepastian yang dibuat Kak Nadin sama kantornya itu, aku cuma bisa berharap Kak Nadin nggak jadi berangkat dalam waktu dekat ini, aku nggak mau ngelewatin momen yang hanya bisa aku rasakan sekali seumur hidupku .
“ Sekarang kalian boleh pulang, dan besok kalian harus sudah berkumpul dihalaman sekolah jam setengah tujuh. MENGERTI ???? “ sambung panitia yang lainnya member perintah.


Saat perjalanan pulang….
“ TUNGGU !!!! “ terdengar teriakan yang sangat nyaring dari belakang punggungku. Tapi aku tidak menghiraukan panggilan itu, toh nggak hanya aku yang ada dijalanan ini, dan kalau pun orang itu berniat manggil aku,  harusnya dia menyertakan nama. “FLORENCE, TUNGGU !!!! “ lanjut orang itu dengan berteriak lagi. Seketika itu juga, langkahku terhenti seakan ada magnet yang menempel dibawah sepatuku. Ku tengok orang yang memanggilku itu, ternyata, orang yang memanggilku adalah Topan. Aku jadi ingat, tadi pagi sewaktu aku mau masuk kelas, aku sudah ada janji memberi dia waktu bicara sepulang sekolah. Sebenarnya aku malas sekali bicara dengan dia lagi, tapi aku mau nolak dia gimana lagi?? Aku udah janji dan aku harus nepatin janji itu.

    Suasana ditaman ini sepi dan sunyi sekali. Ini lebih tepatnya disebut kuburan dari pada taman. Dari 15 menit lalu samapai sekarang, Topan masih saja bungkam, dia nggak ngomong apa pun, yang dia lakukan hanya melihat pemandangan dan sesekali melihatku dengan tatapan yang dalam dan sarat dengan banyak pertanyaan. Aku sendiri juga bingung, dia yany tadi maksa aku untuk bicara sama dia, sekarang aku udah dihadapannya, dai malah diam tanpa kata aja. Sumpah, dia tuh terlalu banyak membuang waktu dalam hidupku aja. Sakarang dia ngeliatin aku lama banget dan dalam banget.        “ Flor, aku,…….. “ akhirnya dia bicara juga, tapi lagi-lagi dia diam seribu bahasa. Kalimatnya hanya tergantung sampai disitu. 
“ Flor, aku sebenarnya mau………. “ lagi-lagi-lagi, dia selalu menggantung kalimatnya.
“ Topan, kamu itu mau ngomong apa sih??? Keburu sore nih !!! “ kataku sedikit membentak. Aku sudah tidak sabar lagi, aku juga masih banyak pekerjaan rumah. Dia malah asyik ngegantungin kalimat-kalimatnya yang nyeleneh itu .
“ Oke,oke. Aku sebenarnya mau tanya, e……… besok kamu ikut kan camp??? “ jawabnya sedik lama, tapi sekarang manggantung kalimatnya nggak lama-lama banget.
“ Jadi, dari tadi kamu ngebuang waktuku cuma mau tanya itu??? Nggak banget deh. Mau tanya gitu aja lama…. banget. Aku nggak tau mau ikut apa nggak, tergantung situasi. Udah deh, aku mau pulang dulu. Bye. “ tanpa mendengar dan menghiraukan jawaban Topan, aku langsung pergi gitu aja. Habis aku udah males banget nungguin dia ngomong lama banget.


Keesokan harinya……..
  
   Hari ini aku udah mutusin kalau aku nggak akan ikut camp itu. Kemarin waktu Kak Nadin pulang, dia seneng banget ternyata dia jadi dipindah tugasin sama bosnya ke Jogja. Impian Kak Nadin dari kecil adalah pergi ke Jogja, anehkan??? Tapi itu emang kenyataan. Melihat ekspresi Kak Nadin yang senang gitu, aku mana berani ngerusak semua itu. Aku memutuskan nggak bilang apa-apa ke Kak Nadin. Sampai pagi ini pun, Kak Nadin cuma tau kalau aku libur setelah MOS. Kak Nadin nggak tau dan nggak akan pernah tau kalau aku nggak ikut camp itu.
   Sebenarnya aku bisa aja ikut camp itu dan membiarkan rumah ini kosong, tapi, beberapa bulan yang lalu tetangga sebelah rumah ini baru saja kerampokan. Aku nggak mau kalau sampai mereka berhasil merampok rumah ini setelah merampok di tetangga sebelah. Jadi, lebih baik aku jaga rumah saja. Apa lagi, beberapa minggu setelah kejadian kerampokan itu rumah ini sering ditongkrongin sama orang-orang nggak jelas, mereka selalu mangkal di warung depan rumah. Gimana nggak takut??  Kalau aku jagain rumah kan paling nggak aku masih bisa lawan pakai jurus karate yang aku udah pelajari waktu SMP. Hehehe. Emang sih, aku pasti masih kalah jumlah sama mereka, tapi aku kan bisa teriak dan minta tolong warga sekitar. Kalau nggak ada yang mau nolongin, ya aku tinggal lari aja kan?? Hehehehe. Kembali ke masalah awal, aku juga nggak mau bikin beban yang berat lagi ke Kak Nadin, jadi, lebih baik aku nggak ikut camp itu.
“ Flor, bantu kakak dong, kakak keberatan nih,. “ teriak Kak Nadin dari arah pintu membuyarkan lamunanku.
“ IYA KAK, TUNGGU BENTAR.!!!!!! “ jawabku sambil berlari kearah pintu depan. “ Oh Tuhan, kakak belanja banyak amat sih?? Kakak habis gajian?? Perasaan gajian kan awal bulan atau akhir bulan?? Lha, sekarang kan pertengahan bulan?? “ lanjutku ketika sampai didepan pintu dan melihat Kak Nadin membawa banyak barang belanjaan.
“ Udah deh, kamu nggak usah banyak tanya dulu. Nih, kamu bawa masuk aja belanjaannya, kakak capek banget. “ jawab Kak nadin enggan menjelaskan.
“ Huh, kakak tuh, bisanya nyuruh sama marah-marah aja. Aku kan juga lagi sibuk. “ kataku menggerutu sambil mengangkat belanjaan Kak Nadin yang super berat.
“ Kamu taruh di dapur semua aja, nanti kakak yang rapihin dilemari. Kamu ambilin kakak minum sekalian ya, kamu kan baik. “ kata Kak Nadin.
“ Iya, kakak tuh, nyebelin banget. “ gerutuku lagi.

Satu jam kemudian…………
“ Kakak berangkat dulu ya Flor, kamu jagain rumah yang bener. Jangan keluyuran nggak jelas, jangan, “
“ Aku udah tau kak, aku kan udah gede, aku tau apa yang harus aku lakukan dan apa yang nggak harus aku lakukan. “ langsung aku potong saja kalimat Kak Nadin, dari pada nanti makin panjang ceramahnya. Hehehehehe.
“ Oke,oke. Kakak nggak akan ngulangin kalimat yang itu lagi. Ya udah deh, kakak berangkat aja. Bye. “ pamit Kak Nadin kedua kalinya.
“ Bye. “ jawabku sambil melambaikan tangan tinggi karena Kak Nadin langsung memacu motornya. Begitu motor yang dikendarai Kak Nadin lenyap di ujung jalan, aku langsung menutup pintu dan melanjutkan aktifitas seperti biasa didalam rumah. Saat aku sedang asyik mengepel lantai, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu, aku langsung saja pergi melihat sang tamu, tapi tidak dengan tangan kosong. Aku membuka pintu dengan sapu ditangan. Hanya sekedar jag-jaga saja. Mungkin saja dia adalah orang yang mengincar rumah ini dan berniat merampok, aku bisa saja langsung memukulnya dengan sapu ini dan berteriak minta tolong. Hehehe.
   Saat aku membuka pintu, sapu yang aku pegang semakin meninggi posisinya dan semua organ tubuhku kini berstatus siaga tingkat 3. Tetapi semua itu tidak berlangsung lama karena sang tamu ternyata adalah orang yang sudah aku kenal dengan baik, bahkan bisa jadi sekarang sangat aku benci. Dia adalah TOPAN. Aku berpikir sejenak, bukannya sekarang seharusnya dia pergi bersama anggota camp yang lain?? Tapi kenapa dia malah berdiri disini?? “ Kamu ngapain disini?? Bukannya kamu ikut camp ya?? “ tanyaku langsung tanpa menyapa atau mempersilahkan masuk.
“ Flor, aku nggak jadi ikut camp itu kok. Aku kesini mau ketemu dan ngomong sama kamu. Bisa kan ?? “ jawab Topan dengan alis sedikit terangkat.
“ Kamu mau ngomong apa lagi sama aku ??? Kan kemarin sepulang sekolah udah?? “ jawabku juga dengan alis terangkat tanda terkejut.
“ Ada hal yang kemarin belom aku sampaikan ke kamu, jadi sekarang aku mau ngomong dangan padat , jelas, dan singkat. Aku janji waktunya nggak akan selama kemarin kok. Bisa ?? “
“ Bisa sih, tapi aku cuma ada waktu sekitar sepuluh menit aja. Gimana ?? “
“ Iya deh nggak apa. “
“ Ehm….. kamu mau ngobrol disini apa didalam rumah ??? “
“ Disini aja juga nggak apa kok, kan cuma mau ngobrol sebentar. “
“ Oh, oke. Kamu mau ngomong apa ??? “   kini sapu ditangaku sudah benar-benar menyentuh lantai.
“ Aku mau ngajak kamu ketemuan di kafe yang deket sekolah bisa nggak ntar sore jam lima gitu,? “
“ Ntar sore jam lima, kayaknya sih bisa, tapi aku nggak janji. Soalnya aku juga mesti ijin ke kakak aku dulu? “
“ Oke, kamu sms aja aku. Kamu masih nyimpan nomer hp ku kan?? “
“ Iya kok masih ada. “
“ Ya udah aku pamit dulu. Makasih waktunya. Maaf kalau aku ganggu kamu. Misi. “
   Kembali ke masalah nomor HP Topan, kemarin waktu MOS aku sempat bertukar nomor HP sama Topan. Awalnya sih dia duluan yang minta, tapi karna aku masih ingat kesopanan, jadilah aku minta bilik nomor HP-nya si Topan itu. Masalah nomor HP kayaknya udah nggak perlu dibahass lagi kan ?? Jadi kita kembali ke topik awal pembicaraan aja ya .  Sebenarnya aku udah males banget berurusan sama orang yang namanya Topan, tapi aku juga penasaran sama apa yang mau di omongin sama Topan, kenapa dia harus ngundurin waktunya lagi buat ngomong ??

  Saat jam lima lebih tiga puluh sore di kafe dekat sekolah…..
“ ini anak kemana sih, kok janjinya jam lima sore tapi jam segini belum nongol juga, huh dasar cowok nyebelin !!! “ dari jam lima lebih lima tadi sebenarnya Florence sudah sampai di kafe itu. Bahkan Florence sempat berniat meminta maaf  karena keterlambatannya, eh,, malah sekarang si cowoknya nggak nongol-nongol.
            Jam sudah menunjukkan pukul delapan malam, tapi cowok itu belum juga muncul di kafe itu. Florence mulai curiga, jangan-jangan si Topan memang sengaja menjebaknya untuk di permalukan besok di sekolah ?? Huh, dari pada nungguin nggak jelas, akhirnya Florence memilih untuk pulang dan belajar untuk ulangan sejarah besok.  

Keesokan harinya di SMA Pelita ….
“ Hai, sori yah, kemarin aku nggak bisa dateng di kafe itu, aku…. “ belum sempat Topan menyelesaikan kalimatnya, Florence langsung saja meninggalkan cowok itu sendiri. Florence langsung berjalan ke kelas tanpa memperhatikan lagi Topan. Andai saja waktu itu Topan datang menepati janjinya, pasti sekarang mereka sudah damai seperti pertama bertemu, tapi sayangnya Topan tidak datang dan mengecewakan Florence. Jadilah sekarang Florence semakin menghindari dirinya. Florence sudah muak dengan tingkah Topan yang seenaknya sendiri.    
“ Flor, aku masih mau ngomong sama kamu !!! Tunggu dong !! “ teriaknya pada Florence, tapi sayangnya orang yang di panggil malah tidak menggubris.


                                                                    -continued- 

Dear God Lirik Indoneisa

Jalan sepi dibatas kota ini
Jauh dari seseorang yang aku sayangi
ku terkenang kata yang kau ucapkan
namun tak bisa membuatku kembali padamu

Tuhan hanya satu pintaku padamu
jagalah dia saat aku jauh dari sisinya
kubutuhkan orang yang tulus padaMu
tapi ku tinggalkan dirinya saat aku berjumpa
Ku sendiri dan ku lelah
ku merindukanmu.. sayang
dan lagi..

Rasa hampa selimuti diriku
tak seorangpun disini yang menemaniku
masa indah saat ku bersamamu
dan potret dirimu akan iringi hariku

(reff)
Tuhan hanya satu pintaku padaMu
jagalah dia saat aku jauh dari sisinya
kubutuhkan orang yang tulus padaMu
tapi ku tinggalkan dirinya saat aku berjumpa
ku sendiri dan ku lelah
ku merindukanmu.. saya

seolah sia-siang
dan lagi..

Mencari, tiada ku temukan

karenamu kutetap bertahan
menyerah, takkan pernah
betapaku merindukanmu di dalam pelukku

Jalan sepi dibatas kota ini
Jauh dari seseorang yang aku sayangi
 
Tuhan hanya satu pintaku padaMu
jagalah dia saat aku jauh dari sisinya
kubutuhkan orang yang tulus padaMu
tapi ku tinggalkan dirinya saat aku berjumpa
ku sendiri dan ku lelah
ku merindukanmu.. sayang
dan lagi..


for my best sister, my step-brother, my friend, my best friend, and my fans
thanks ya :) 
thanks Dhop

Sabtu, 26 Mei 2012

Putri Penjaga Hidupku

Bintang malam menghiasi hari ku
Mentari menyinari pagi ku
senyuman manis selalu kau berikan
sapaan hangat seringkali kau hantarkan
Bulan yang membantu aku
Menjagamu ketika malam
Burung-burung yang membantu aku
Menyanyikan senandung merdu untukmu
tau kah engkau wahai pangeran
bahwa aku selalu menjagamu di dunia ini?
tau kah engkau
bahwa aku menyayangi engkau?
kasih itu tak dapat kau rasa
tapi aku dapat merasakannya
tau kah engkau mengapa demikian?
....................................................
karna kita berbeda alam
aku tidak lagi menemanimu di dunia
aku hanya bisa melihatmu dari ke jauhan
aku akan meminta pada Tuhan
agar engkau selalu bahagia
walau tanpa aku di sisimu
walau aku tersiksa di sini
aku ingin kau senang dengan kehidupanmu
hargai dan nikmati
setiap detik jalan hidupmu


Jumat, 25 Mei 2012

Test Fisika

Hari ini ada ulangan Fisika p.Har.
Gw duduk di pojok nomor dua dari belakang.
Gilaaaa, ulangannya susah guys, p.Har juga berubah jadi jahat gitu pula
Emang sih gw nggak ada niatan nyontek, tapi anak paling belakang tuh "R" sm "S"
berisik banget. Ribut sendiri.
Panggil-panggil nama gw terus pula tuh anak dua. Padahal p.Har di sebelah gw.
Gilaaa, yang di lirik p.Har malah gw. Sadis banget sih
Tapi, ulangan kali ini seru guys. Akhirnya gw bisa liat sisi kebijaksanaan p.Har !!!!

Kamis, 24 Mei 2012

Senandung Nyanyian Kalbu

Semua rasa telah terukir
Didasar lubuk hatiku
Pahit rasanya tak kuasa
Air mataku tlah jatuh menetes
Sakit....
Hanya itu yang selalu ku rasakan
Tanpa ada yang tau
Hanya aku yang menyimpannya
Biarlah........
Angin membawa cerita cintaku dengannya
Walau hanya beberapa untaian kata
Lirik-lirik terluka
Selalu membekas di hatiku
Senandung nyanyian kalbu
Membuat hatiku teriris
Terlalu cepat..
Terlalu singkat...
Terlalu sakit.....
Sungguh terlalu
Kau pergi menjauh
Mengosongkan hatiku
Dunia ini tlah berbeda
Hampa rasanya tanpamu
Andai kau tau
Aku selalu mengharapkan kehadiranmu
di sisiku selalu
Teringat kan ucapanmu
Walau satu kata
Namun sarat makna
CINTA
BY : HANA and AULIA FARAH
@pojokkelasbelakang
menggalau bersama pada jamkos

Selasa, 22 Mei 2012

Konsistensi

Tau nggak??
Terkadang kita lupa akan makna kata "konsistensi" atau yang kata dasarnya " konsisten "
Jika kita berada pada waktu-waktu tertentu yang menyudutkan kita, maka kita akan kehilangan makna kata tersebut secara tidak langsung. Tapi apa kalian tau apa itu konsisten ?
Jika arti dari kata konsisten itu kita ambil menurut logika dan keseharian manusia, maka yang kita dapatkan adalah " KONSISTEN " = pendirian seseorang dalam memilih sesuatu hal tertentu.
Namun, jika kita ingin mengetahui arti kata konsisten menurut Bahasa Indonesia,
BUKE SENDIRI di KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA ( KBBI ) pasti di sana ada.
#gunakanlah buku yang ada sebaik mungkin, dan hargailah setiap detik dalam hidupmu jika kau tak ingin hidupmu berakhir percuma.

Terharu

Hiks...hiks....
hari ini gw terharu banget sama Aulia Farah Diba,
dy sampe nangis-nangis baca cerpen pertama ku yang mau di ikutin lomba. Andai lo tau Far, buatnya itu beneran pake hati, pake perasaan. Gw juga ikutan nangis tau buatnya.
Meskipun itu ceritanya tragis, tapi masih ada sedikit kemanisan di bagian depannya.
Semoga cerpen pertama gw berhasil. Ntar kalo udah berhasil gw post ke blog guys

Senin, 21 Mei 2012

Apakah Itu ?


Semua itu tak dapat ku genggam
Semua itu tak dapat ku lihat
Tapi semua itu dapat ku rasakan
Semua itu membuatku gembira

Aku menyayangimu melebihi apapun
Kasihku padamu takkan pernah hilang
Walau tembok besar dan tebal menghalau
Langkah kasihku takkan gentar

Walau dunia telah memisahkan kita
Walau dunia telah hancur berantakan
Aku yakin dan percaya
Kau tak akan menghancurkan hatiku

Pertemuan adalah permulaannya
Persahabatan adalah yang menyatukan kita
Persaudaraan yang menjadikan kita utuh
Kasih sayang yang membuat kita saling mengerti dan memahami

Jumat, 18 Mei 2012

Pocong di Blog gw

Hay guys, tau nggak? *nggak tau lah*
Kalo kalian mampir ke blog gw tercinta ini, kalian pasti akan berjumpa *weiittsss bahasa lo*
dengan pocong yang putih-putih gt, terbang pula
but, don't scary with my blog guys
it's just white owl
hahahaha, lucu bangets loh, kayak pocong gt
udah dulu ya guys, doa'in gw sehat selalu dan sukses
Amin :)

Rabu, 16 Mei 2012

Puisi Diantara Kita

Udah lama nggak ngepots, dibawah ini puisi ciptaan gw and nisa
mau liat? Capcuzzzzz...
=>
Dia bagaikan embun di pagi hari
Yang selalu menyeukkan hati dan pikiranku
Dia bagaikan rembulan
Yang selalu menghiasi malamku
Tak pernah ia jenuh padaku
Tak pernah ia kasar padaku
Dia selalu mendengarkanku
Mendengarkan cerita-ceritaku
Aku tak ingin kami berpisah
Aku ingin menjadi temannya selamanya
Walau ku tau tak ada persahabatan yang abadi
Tapi ku tetap yakin, persahabatan kami akan abadi

Walau kematian memisahkan kami
 Ku yakin, kami akan tetap bersama
Walau kebersamaan itu
Berada di dunia berbeda

by: 
Cristalia Nuur Annisa
Hana Safitza Kartikaningsih
@Spentigda

Jumat, 11 Mei 2012

Nggak tau deh judulnya apa

guys,
gw lagi sakit nih ceritanya, kasian bgt deh gw, terpaksa bolos hari ini, demi sehat nih :'(
udah gitu, di rumah sepi pula, si Naomi malah liburan ke kota apel, Malang.
Nasib-nasib
untung gw masih ada temen ngobrol yang lain, paling nggak gw nggak akan gila karna nggak ada temen ngobrol.
*senggol Nisa*
btw, guys, waktu gw lagi enak-enak bengong, *itulah kerjaan gw di rumah*
gw jadi ke inget peristiwa BELI JUS JERUK @kantin spentigda.
hahahahahah, sumpah, ngocol abis tuh si Nisa,
gw nggak bisa ngelupain wajah bapak penjual jus jeruk nya, bingung abis
kalian tau nggak kenapa?
Pasti nggak tau lah,
tapi gw nggak akan bongkar aib itu di sini, hahahahahaha
" Lhoh, pak? kembalian ku mana? " nisa
" Kembalian apa? " penjual jus jeruk
" Lhoh ? kembalian apa nis? " aku mulai bingung
HENING ~
hahahahaha :D

Selasa, 08 Mei 2012

Miss You Guys

hai guys, kangen nih
udah lama banget gw nggak up date
btw, gw seneng banget loh ultah taun ini, walau pun banyak ke-ngenesan yang gw lewati.
senengnya, taun ini ada beberapa kado yang mampir ke rumah gw, tepatnya kamar gw tercinta.
walau pun kebanyakan kado'nya itu ke'cewek-cewek'an, *gw kan cewek?* tapi, kata nisa keren kok :D
kembali ke ultah
=>ke-ngenesan gw :
di hari ultah gw, giillllaaaa, kaki gw keseleo guys :'(
kasian bgt gw, udah waktu jatoh nggak ada yang nolong pula, gw udah nangis!!! cuma diliatin doang lhoh!!
pulang dari sekolah pun masih gw paksain goes, sakit banget itu.
Dan sebenernya masih banyak lagi cerita gw, tapi berhubung besok banyak ulangan,
so, sebagai murid rajin, gw harus belajar dulu.
Bye,bye,bye
*kan lagu'nya N'Sonic*

Selasa, 01 Mei 2012

Test English and Economy

Para bloggerrrsss tercinta ku
udah lumayan lama aku nggak nge-post nih, kangen sama kalian. *selalu deh*
gw mau cerita yang seneng-seneng aja deh di posting yang satu ini, masa' hampir semua postingan gw ngenes terus isinya? Nyadar nggak? *nggak deh kayaknya*
Cuuussss kita liat sama-sama apa yang terjadi sama gw belakangan ini. #cekidot..
=> first time, gw seneng karna minggu-minggu ini gw harus seneng, yang tau pasti alasan'nya cuma Nisa seorang dan Tuhan. Nggak tau kenapa, taun ini, rasanya beda banget dari taun-taun sebelumnya. Gw seneng bisa bercanda sama temen-temen di kelas, walaupun canda tawa itu harus berujung sebuah tamparan atau tonjokan *lhoh? jangan ditiru*
hahahahah~ngakak deh pokoknya.
Hari ini, sebenernya hari yang paling buat gw seneng sih, tapi, ulangan-ulangan dadakan itu yang menghancurkan segalanya. Hiks,hiks,hiks..cukup!!!!!!!!
=>second time, gw seneng karna akhirnya gw bisa cerita segalanya sama Nisa, untung ada jamkos. gw seneng karna bisa jujur sama Nisa, walaupun telepati nya Nisa kuat banget, dia udah tau apa yang terjadi..!!
Kami ketawa-ketawa terus sepanjang hari ini. Semuanya lengkap.
*waahhhh, hebat*
banyak hal yang nggak bisa gw ungkapin di sini, semuanya terlalu indah.
Maap ya para bllooooggggeeerrrrssss
semoga kalian nggak se-ngenes gw ya
Bye,bye
see you next post
i love you all :*
H-4